Filosofi kerja kami berakar dari kisah tokoh pewayangan Jawa, Kresna, yang dalam kehidupannya telah menunjukkan suatu momen jenius yang menginspirasi kami hingga kini. Pada hari ke-13 Perang Bharatayudha, Jayadrata dari kubu Kurawa berhasil menempatkan Abimanyu, anak Arjuna dan kesayangan dari seluruh lascar Pandawa, pada posisi yang sulit di peperangan. Akhirnya Abimanyu tewas di tangan para prajurit Kurawa yang brutal.
Mendengar kematian anaknya, Arjuna marah besar dan ingin membalaskan dendamnya. Ia bersumpah bahwa ia akan membunuh Jayadrata sebelum matahari terbenam. Jika ia gagal, ia akan membakar dirinya sendiri di hadapan semua. Jayadrata tak kehilangan akal. Dengan ajian Guru Drona, Jayadrata dilindungi oleh tiga lapis prajurit, sementara ia sendiri bersembunyi di antara laskar Kurawa. Arjuna terus berperang, hingga hari menjelang sore. Ketika matahari hamper terbenam, Arjuna tak kunjung berhasil menghadapi Jayadrata yang sebenarnya.
Kresna, yang berperang bersama Pandawa sebagai kusir kereta kuda Arjuna, mengeluarkan sebuah ide jenius. Dengan Cakra Sudarshana miliknya, yang ia lemparkan ke langit, Kresna membuat suatu ilusi gerhana yang membuat semua berpikir, inilah saatnya matahari terbenam. Melihat Arjuna gagal melaksanakan sumpahnya, tentara Kurawa pun bersorak, termasuk Jayadrata yang saat itu sedang bersembunyi di balik Duryodana. Saat itu juga, Kresna segera menarik kembali cakranya, sehingga matahari bersinar kembali di medan perang.
Sesaat setelah melihat Jayadrata menampakkan dirinya, Arjuna segera melesatkan anak panahnya ke leher Jayadrata, dan seketika membalaskan dendamnya atas kematian anaknya, Abimanyu. Momen jenius Kresna ini memotivasi kami, semua Kresnan*, untuk memunculkan ide-ide yang jenius dan menciptakan solusi inovatif untuk menjawab kebutuhan klien kami dan melayani mereka dengan baik.
* Kresnan = setiap karyawan Perseroan.
